"Demi Tuhan, Buka Pintunya!' Teriak Pilot Germanwings kepada Kopilot"
Andreas Lubitz |
IndoNewsVevo - Pilot pesawat Germanwings yang jatuh di
Prancis telah berupaya keras untuk bisa masuk kembali ke ruang kokpit.
Pilot sempat berteriak-teriak "buka pintunya" kepada kopilot Andreas
Lubitz, yang berada di dalam kokpit.
Namun Andreas tak kunjung membukakan pintu kokpit, hingga akhirnya pesawat pun jatuh berkeping-keping menghantam bebatuan di pegunungan Alpen.
Menurut surat kabar Jerman, Bild seperti dilansir AFP, Minggu (29/3/2015), rekaman suara di kokpit menunjukkan, pilot berusaha mati-matian untuk masuk kembali ke kokpit selama delapan menit menukiknya pesawat, setelah dia pergi ke toilet.
"Demi Tuhan, buka pintunya!" teriak sang kapten, sementara di belakang terdengar jeritan ketakutan para penumpang.
Menurut Bild, pilot kemudian mencoba mendobrak pintu kokpit dengan kapak, serta kembali berteriak "buka pintunya!"
Kejaksaan Jerman yakin bahwa Lubitz merahasiakan penyakit depresi beratnya dari pihak maskapainya. Parahnya lagi, Lubitz mendapatkan surat sakit dari dokternya yang mengharuskan dia mengambil libur di hari jatuhnya pesawat Airbus A320 pada Selasa, 24 Maret lalu. Namun surat tersebut tidak disampaikan Lubitz kepada kantornya karena surat sakit itu ditemukan pihak penyelidik di apartemennya dalam keadaan dirobek.
Sementara mantan kekasih Lubitz mengatakan, pria itu pernah mengisyaratkan akan melakukan sesuatu dengan mengatakan "suatu hari nanti setiap orang akan mengenal nama saya," kata bekas pacarnya itu. Dalam wawancara dengan Bild, wanita itu mengungkapkan bahwa Lubitz mengatakan hal itu tahun lalu.
"Suatu hari nanti, saya akan melakukan sesuatu yang akan mengubah seluruh sistem, dan setiap orang akan mengenal nama saya dan mengenangnya," tutur Lubitz waktu itu kepada wanita bernama Maria W.
Dikatakan wanita berumur 26 tahun itu, jika benar Lubitz sengaja menjatuhkan pesawat, itu karena dia paham bahwa lantaran kesehatannya, mimpi besarnya untuk bekerja di Lufthansa sebagai kapten dan pilot penerbangan jarak jauh, akan jadi mustahil.
Namun Andreas tak kunjung membukakan pintu kokpit, hingga akhirnya pesawat pun jatuh berkeping-keping menghantam bebatuan di pegunungan Alpen.
Menurut surat kabar Jerman, Bild seperti dilansir AFP, Minggu (29/3/2015), rekaman suara di kokpit menunjukkan, pilot berusaha mati-matian untuk masuk kembali ke kokpit selama delapan menit menukiknya pesawat, setelah dia pergi ke toilet.
"Demi Tuhan, buka pintunya!" teriak sang kapten, sementara di belakang terdengar jeritan ketakutan para penumpang.
Menurut Bild, pilot kemudian mencoba mendobrak pintu kokpit dengan kapak, serta kembali berteriak "buka pintunya!"
Kejaksaan Jerman yakin bahwa Lubitz merahasiakan penyakit depresi beratnya dari pihak maskapainya. Parahnya lagi, Lubitz mendapatkan surat sakit dari dokternya yang mengharuskan dia mengambil libur di hari jatuhnya pesawat Airbus A320 pada Selasa, 24 Maret lalu. Namun surat tersebut tidak disampaikan Lubitz kepada kantornya karena surat sakit itu ditemukan pihak penyelidik di apartemennya dalam keadaan dirobek.
Sementara mantan kekasih Lubitz mengatakan, pria itu pernah mengisyaratkan akan melakukan sesuatu dengan mengatakan "suatu hari nanti setiap orang akan mengenal nama saya," kata bekas pacarnya itu. Dalam wawancara dengan Bild, wanita itu mengungkapkan bahwa Lubitz mengatakan hal itu tahun lalu.
"Suatu hari nanti, saya akan melakukan sesuatu yang akan mengubah seluruh sistem, dan setiap orang akan mengenal nama saya dan mengenangnya," tutur Lubitz waktu itu kepada wanita bernama Maria W.
Dikatakan wanita berumur 26 tahun itu, jika benar Lubitz sengaja menjatuhkan pesawat, itu karena dia paham bahwa lantaran kesehatannya, mimpi besarnya untuk bekerja di Lufthansa sebagai kapten dan pilot penerbangan jarak jauh, akan jadi mustahil.
No comments :
Post a Comment
Jangan Melakukan Spam di Blog Ini, Tidak Ada Link & Bicara Kotor